Rabu, 08 Januari 2014

pemanfaatan limbah pertanian sebagai pupuk organik


PENDAHULUAN
Selama ini para petani telah banyak memanfaatkan bahan organik sebagai pupuk di
lahan pertanian, karena bahan tersebut merupakan bahan yang cepat melapuk. Salah satu
contoh bahan organik yang digunakan antara lain kotoran hewan (sapi, kambing, ayam, dll)
dan limbah pertanian. Dengan munculnya berbagai pupuk alternatif dan untuk menunjang
pembangunan pertanian yang ramah lingkungan, maka scat ini digalakan pemanfaatan
limbah pertanian sebagai bahan pembuatan pupuk organik, bahkan beberapa petani/swasta
telah mencanangkan adanya pertanian organik. Pada saat ini banyak dijumpai berbagai merk
dagang pupuk organik yang dijual dipasaran. Pupuk organik dapat berupa pupuk kandang,
kompos dan campuran keduanya. Kunci pokok dalam pemilihan pupuk kandang adalah
tingkat kematangan, perbandingan Carbon dan Nitrogen (C/N) dan kandungan unsur hara.
Pupuk kandang selain berfungsi untuk memperbaiki sifat tanah juga sebagai sumber unsur
hara walaupun dalam jumlah kecil. Dengan sifat fisik tanah yang balk, maka tanaman
menjadi lebih subur karena leluasa dalam pengambilan unsur hara. Sedangkan kelebihan
kompos yang dibuat dengan memanfaatkan aktif atau mikroba adalah mengandung mikroba
yang berfungsi untuk melindungi tanaman dari serangan hams dan penyakit. Beberapa
contoh kompos yang dibuat dengan menggunakan mikroba decomposer/pengurai antara
lain: Bokashi, Fine Compost dan Kompos Bioaktif. Dari hasil percobaan yang telah dilakukan
oleh IP2TP Jakarta selama + 3 minggu menunjukkan data bahwa C/N ratio dari
- Fine Compost 26
- Kompos Bioaktif 20
Sedangkan pads Bokashi Arang Sekam setelah disimpan selama 4 minggu C/N
rationya sebesar 20.
Bokashi adalah pupuk organik hasil fermentasi bahan organik dengan menggunakan
EM, (yang dimaksud dengan EM Q yaitu suatu campuran mikro organisme yang bermanfaat
untuk meningkatkan keaneka-ragaman mikroba dari tanah maupun tanaman, serta berfungsi
untuk meningkatkan kesehatan tanah, pertumbuhan dan produksi tanaman). Disekitar
lingkungan kita banyak bahan organik yang dapat digunakan sebagai bahan utama untuk
pembuatan bokashi, antara lain jerami, pupuk kandang, arang sekam, pupuk hijau, serbuk
gergaji dan lain-lain. Pupuk organik ini telah banyak diusahakan oleh perorangan maupun
swasta, bahkan sudah banyak dipasarkan di sekitar wilayah Jakarta. Beberapa macam
bokashi antara lain bokashi jerami, bokashi pupuk kandang dan bokashi ekspres. Sedangkan
cars pembuatan masing-masing bokashi tersebut seperti yang dijelaskan berikut ini:
BOKASHI JERAMI
Bahan - Bahan:
·  Jerami padi 1 bagian
·  Bekatul 1 bagian
·  Sekam padi 1 bagian
·  EM 4 10 s/d 20 cc
·  Molase 10 s/d 20 cc
·  Air 10 liter
Cara Pembuatan:
·  Buat formula dasar dengan mencampur air, molase dan EM 4.
·  Campurkan semua jerami padi, sekam dengan formula dasar, kemudian tambahkan
bekatul, sambil diaduk rata dengan tingkat kebasahan 50% (bila diremas dengan tangan,
air tidak sampai menetes ).
·  Fermentasikan bahan campuran tersebut pads karung goni dan diletakkan diatas jerami
(untuk mencegah basah dari lantai), kemudian dilipat dan
·  Setelah 5 jam suhunya diukur, apabila suhu mencapai 40°-50°C, bahan campuran harus
diaduk dan diratakan untuk menurunkan suhu (pengukuran suhu dilakukan setiap 5 jam
sekali).
·  Bokashi yang baik akan terbentuk setelah 3 - 4 hari fermentasi, ciri-cirinya suhunya stabil
dan berbau sedap.
BOKASHI PUPUK KANDANG
Bahan-bahan
·  Pupuk kandang 1 bagian
·  Bekatul 1 bagian
·  Sekam 1 bagian
·  EM Q 10 – 20 cc
·  Molase 10 – 20 cc
·  Air 10 liter
Cara Pembuatan
Proses pembuatan bokashi pupuk kandang sama dengan proses pembuatan bokashi
jerami.
BOKASHI EKSPRES
Bahan-bahan
·  Jerami kering 10 bagian
·  Bokashi pupuk kandang 1 bagian
·  Bekatul 0.5 bagian
·  EM4 10 – 20 cc
·  Molase 10 – 20 cc
·  Air 10 liter
Cara Pembuatan
·  Campurkan air, EM 4 dan molase sebagai formula dasar.
·  Basahkan jerami dengan formula dasar.
·  Tambahkan bekatul dan bokashi, kemudian letakkan diatas lantai setinggi 20 - 30 cm
selanjutnya ditutup dengan karung goni.
·  Setelah 18 jam diaduk untuk menstabilkan suhunya dan ditutup lagi selama 6 jam.
·  Apabila campuran tersebut suhunya masih tinggi, diaduk lagi untuk menurunkan suhu.
·  Proses pembuatan bokashi ekspres hanya memakan waktu 1 hari.
FINE COMPOST
Fine compost adalah pupuk organik yang dibuat dari limbah pertanian yang proses
dekomposisinya menggunakan stardec. Pupuk ini bebas dari biji-biji gulma, bakteri
pathogenik dan tidak berbau busuk.
Bahan-bahan
·  Jerami/rumput/hijauan lain (60 kg)
·  Pupuk kandang (40 kg)
·  Stardec 1/4 kg
Cara Pembuatan
·  Tempatkan bahan kompos tersebut pada tempat yang terlindung dari sinar matahari/
hujan dan aduk hingga merata.
·  Taburkan stardec hingga merata pada bahan kompos dan simpan dengan ketinggian
minimal 100 -150 cm. Selama proses pengomposan bahan tersebut harus tetap basah
(kadar air 50 -60 %).
·  Pembalikan dilakukan satu minggu sekali dan proses ini memerlukan waktu 3 minggu.
KOMPOS BIOAKTIF
Pupuk organik kompos bioaktif ini dibuat dari limbah pertanian padat (tandan kosong
kelapa sawit, sisa pangkasan teh, kulit buah kakao, jerami padi, batang jagung, dll.) yang
proses dekomposisinya menggunakan orgadec. Orgadec adalah aktivator pelapukan, bukan
penghancur sehingga hasil pengomposan tidak hancur dan banyak dipergunakan oleh
perkebunan besar.
Bahan - bahan:
·  Bahan organik segar dicacah dengan ukuran 2,5 - 5 cm dengan volume minimal 1 m3
(jika menggunakan jerami sebanyak 100 -200 kg).
·  Untuk 100 kg bahan organik lunak (jerami/batang jagung/dawn/rumput) diperlukan
orgadec sebanyak 1/2 kg, sedangkan 100 kg bahan berkayu diperlukan 1/4 kg orgadec.
Cara Pembuatan
·  Aduk orgadec dengan bahan organik secara merata.
·  Masukkan'/4 m3 ke dalam kotak berfentilasi kemudian disiram air sampai kadar air
mencapai 50%, masukkan lagi '/a bagian dan siram air lagi, begitu seterusnya hingga
mencapai ketinggian 100 cm. Simpan bahan kompos ini ditempat yang terlindung dari
sinar matahari dan hujan, serta hindari kontak langsung dengan tanah.
·  Tutuplah tumpukan bahan kompos tersebut dengan lembaran plastik transparan, biarkan
selama 2-4 minggu. Pembalikan kompos dilakukan setelah dua minggu, ditandai dengan
terjadinya penyusutan volume kurang dari 20%.
Ciri-ciri pupuk organik yang baik
·  Warna coklat kehitaman
·  Suhu awal relatif sama dengan akhir dari pengomposan
·  Volume minimal menyusut 20
·  Berbau harum dan tidak menyengat
·  Analisis C/N rationya kurang 30.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar