Minggu, 02 Februari 2014

pemanfaatan limbah pertanian sebagai pupuk organik

DAMPAK PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK TERHADAP PENINGKATAN PRODUKSI TANAMAN PADI GOGO

Sumber Gambar: MOH. JUWAYNI/BP3K WANASABA
1. Pengertian
- Pupuk adalah setiap bahan yang mengandung unsur hara atau unsur-unsur hara (N, P, K, S, dll) dalam konsentrasi yang cukup besar dan atau mengandung bahan yang dapat memperbaiki struktur tanah, sehingga dapat meningkatkan kesuburan kimiawi atau fisik tanah atau langsung memperbaiki vegetatif tanaman (Anonymous 1987).
- Pupuk adalah sumber unsur hara tumbuhan yang dapat ditambahkan ke dalam tanah untuk melengkapi kesuburan tanah alaminya (Anobymous 2001).
2. Pembagian Pupuk.
Menurut bahan/asalnya pupuk dibagi mrnjadi 2 yaitu:
a. Pupuk organik disebut juga pupuk alam ialah pupuk yang berasal dari sisa-sisa tanamam, hewan dan manusia.
Contohnya : Pupuk kandang, pupuk hijau dan pupuk kompos.
b. Pupuk an-organik disebut juga pupuk buatan ialah bahan kimia buatan pabrik yang mengandung satu atau lebih unsur hara yang diperlukan tanaman.
Contohyna : Pupuk Urea, TSP/SP-36, KCl, ZA, NPK, KNO3 dll.
3. Aplikasi Pupuk Organik.
Aplikasi/penggunaan pupuk organik yang akan diuraiakan dalam tulisan ini adalah aplikasi/penggunaan pupuk organik yang dilakukan di lahan kering/lahan optimasi pada tanaman padi gogo di 3 (tiga) kelompok tani yang berlokasi di Dusun Tanak Mira Desa Wanasaba Lauk Kecamatan Wanasaba Kabupaten Lombok Timur yaitu Kelompok Tani Songgen I yang di ketuai oleh Kardi, Kelompok Tani Songgen II yang diketuai oleh Syarafudin, dan Kelompok Tani Songgen III yang diketuai oleh M. Aminullah dengan luas areal 50,00 ha.
Urutan kegiatan sebagai berikut;
1. Pengolahan tanah.
Pengolahan tanah bertujuan untuk mendapatkan medium tumbuh yang baik bagi tanaman. Pengolahan tanah dilakukan 2 kali dengan menggunakan hand traktor sedalam 20-30 cm sebelum hujan datang (Bulan Agustus/September 2010). Setelah pembajakan pertama, lahan perlu diinkubasi/dibiarkan selama 5-7 hari dengan tujuan menguraikan zat-zat yang tersisa dalam tanah dan dilakukan pembajakan kedua dan diikuti penggaruan/perataan. Gulma dan sisa-sisa tanaman perlu dibersihkan guna memutus laju pertumbuhannya yang akan mengganggu pertumbuhan tanaman padi.
2. Penanaman.
Penanaman dilakukan pada bulan Nopember 2010 dengan sistim tugal. Jarak tanam yang digunakan bervariasi yaitu 20 x 20 cm, dan 25 x 25 cm dengan jumlah benih 2-4 butir per lubang tanam. Benih yang digunakan adalah varietas Cilosari. Jumlah benih yang dibutuhkan 30 kg/ha.
3. Penyulaman.
Penyulaman dilakukan dengan tujuan untuk mengganti tanaman yang tidak tumbuh atau mati. Penyulaman dilakukan segera setelah tanaman muncul diatas tanah.
4. Penyiangan.
Tujuan dilakukan penyiangan adalah untuk mengendalikan gulma atau rumput liar yang ikut tumbuh pada petakan sawah bersama tanaman padi. Jika rumput atau gulma dibiarkan tumbuh, maka akan menimbulkan persaingan makanan dan sinar matahari antara tanaman pokok (padi) dengan rumput. Penyiangan dilakukan 2 kali yaitu pada umur 3 minggu setelah tumbuh dan penyiangan kedua dilakukan pada umur 6 minggu setelah tumbuh.
5. Pengairan.
Air sangat diperlukan oleh tanaman padi untuk pertumbuhannya. Tanpa air semua proses biologis akan terhenti dan semua zat hara yang tersedia pun akan sia-sia. Cara pemberian air pada tanaman padi gogo tidak bisa diatur karena tergantung pada curah hujan.
6. Pemupukan.
Tanaman padi memerlukan makanan (hara) untuk pertumbuhan dan perkembangannya.Tujuan pemberian pupuk ialah untuk mencukupi kebutuhan makanan tersebut. Pupuk yang diberikan pada tanaman padi gogo di kelompok tani ini adalah pupuk organik (pupuk kandang sebanyak 2.000 kg/ha) dan pupuk buatan (Urea sebanyak 250 kg dan TSP sebanyak 100 kg untuk setiap hektarnya).
Waktu pemberian : (a). Pupuk organik diberikan seluruhnya (2.000 kg) pada saat atau sebelum pengolahan tanah pertama. (b) Pupuk TSP yang 100 kg diberikan sebagai pupuk dasar bersamaan dengan pemberian pupuk organik. (c) Pupuk Urea diberikan 2 (dua) kali yaitu pada saat anakan aktif dengan dosis 150 kg/ha dan pada saat primordia bunga (bunting) sebanyak 100 kg/ha.
7. Pengendalian OPT.
Pengendalian OPT dilakukan dengan pendekatan PHT. Yang sering digunakan sebagai dasar tehnik pengendalian adalah penentuan tingkat kerusakan tanaman menurut kerugian ekonomi atau ambang tindakan. Ambang tindakan identik dengan ambang ekonomi .
Tehnik pengendalian adalah dengan mengusahakan tanaman selalu sehat, dengan menggunakan varietas tahan dan penerapan pengendalian hayati, biopestisida, fisik dan mekanis, dan atau pestisida kimia sesuai anjuran.
Terdapat serangan hamapada tanaman petani seperti penggerek batang dan penyakit kresek dan hawar daun.
8. Panen.
Panen dilakukan pada bulan Februari sampai Maret 2011.
Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa orang petani anggota Kelompok Tani Songgen (Songgen I, II dan III) Desa Wanasaba Lauk Kecamatan Wanasaba, maka kami peroleh data produksi yang dicapai pada tanaman padi gogo tahun 2010/2011 adalah sebagai berikut (bentuk hasil GKP):
No. Nama Petani Luas Garapan
(Ha) Produksi Riil
(Kg) Produksi Riil
(Kg/Ha.) Ket
1. A. Kardi 0,15 1.300 8.666
2. A. Alpiani 0,20 1.100 5.500
3. Hardian 0,25 1.100 4.400
4. K a r d i 0,65 3.400 5.230
5. M. Aminullah 0,50 2.450 4.900
6. Syarafuddin 0,30 1.425 4.750
Jumlah - - 33.446
Rata-rata - - 5.574
Sebagai gambaran, produksi yang pernah dicapai pada tanaman padi gogo di Kelompok Tani Songgen Desa Wanasaba Lauk Kecamatan Wanasaba Kabupaten Lombok Timur sebelum menggunakan pupuk organik adalah sebagai berikut (bentuk hasil GKP):
No. Nama Petani Luas Garapan
(Ha) Produksi Riil
(Kg) Produksi
(Ton/Ha.) Ket.
1. A. Kardi 0,15 442 2.950
2. A. Alpiani 0,20 560 2.800
3. Hardian 0,25 700 2.800
4. K a r d i 0,65 1.840 2.830
5. M. Aminullah 0,50 1.450 2.900
6. Syarafuddin 0,30 825 2.750
Jumlah - - 17.030
Rara-rata - - 2.838
Kesimpulan.
Berdasarkan data diatas dapat diambil kesimpulan bahwa dengan menambahkan pupuk organik sebanyak 2.000 kg dapat meningkatkan hasil 2.736 kg/ha.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar